Selasa, 18 Agustus 2009

BAHASA GAUL REMAJA

Dewasa ini kebebasan bahasa merajalela. Saya juga kadang-kadang iseng memakainya lho.Hasilnya, kening para pemerduli bahasa Indonesia menjadi berkerut. Dari lidahibu.com, yuuuuk kita telaah bahasa gaul anak remaja:
1. Secara. Contoh kalimatnya: “Secara gue orang kaya gak sombong, gitu loh.”Mungkin ada frase yang tepat sebagai padanannya:"tahu sendiri". Maka, jika diterapkan pada contoh di atas, kalimat itu menjadi: “Tahu sendiri, gue orang kaya gak sombong, gitu loh.”
2. Gitu loh. Contoh kalimatnya: “Teknologi terbaru, gitu loh.” Untuk yang ini LIDAHIBU tawarkan kata "amin". Maka jika diterapkan pada contoh, kalimat di atas menjadi: “Teknologi terbaru, amin.
3. Bete. Contoh kalimatnya: “Aku lagi bete nih.” Kata bete sebenarnya diambil dari singkatan untuk bahasa Inggris bad tripping. Awalnya penggunaan bad tripping sering muncul dalam kalangan pemakai narkotika. Bad tripping adalah kondisi saat si pengguna mengalami kenikmatan yang tanggung, atau tidak muncak. Nah, masuk ke Indonesia, kata bete artinya malah menjadi ’sebal’. Jika kita terapkan pada contoh di atas, maka kalimatnya menjadi “Aku lagi sebal nih.” Kata bete ini sama penggunaan dan fungsinya dengan kata dari bahasa antah-berantah, jutek. Hanya saja kata jutek lebih sering muncul untuk mendeskripsikan seseorang, contohnya pada kalimat, “Ih, pegawai butik itu mukanya jutek banget, sih.”
4. Capcus, cing. Penggunaan frase ini awalnya dipopulerkan oleh penutur dari kaum waria. Kata capcus menggantikan kata bergegas. Cing sendiri adalah panggilan/sebutan kepada lawan bicara. Kalau di Jogja, maka disebut dab. Sekarang ramai juga yang menggunakan kata bro (brother) atausob (sobat). LIDAHIBU menawarkan padanan kata untuk ungkapan capcus, cing menjadi, ‘Ayo bergegas, Bung!’
5. Gokil. Contoh kalimatnya, “Semalam acaranya gokil banget.”Gokil sebenarnya dipakai untuk mengekspresikan ‘betapa menariknya sesuatu’. Nah loh, kalau kata penggantinya adalah keren, maka tidak akan sesuai. Setelah LIDAHIBU periksa kembali kata keren di KBBI terbaru, ternyata keren hanya cocok untuk diterapkan sebagai kata penunjuk ’sifat seseorang’. Maka, untuk padanan gokil, LIDAHIBU menawarkan frase luar biasa. Jadi, kalau diterapkan pada kalimat contoh, jadinya “semalam acaranya luar biasa sekali.”
Begitu deh...Semoga dengan menjamurnya bahasa gaul tersebut, membuat kita semakin sensitif dengan "keanehannya". Bahasa Indonesialah yang sempurna, yang dapat mempersatukan Nusantara tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suka atau Tidak Suka, Kasih Komentar yaaa...