Minggu, 28 Juni 2009

Andaikan Rasulullah Tak Begitu

Apa jadinya jika Rasulullah seorang yang pendendam..
Barangkali tak ada kaum kafir yang selamat ketika Fathu Makkah..
Bagaimana tidak, mereka adalah orang-orang yang melempari beliau, dengan kotoran dan batu ketika da’wah kala itu baru masuk ke fase-fase awal..
Siapakah seseorang yang begitu mulia memaafkan mereka yang telah menyakiti hingga mencucurkan darah dan pengorbanan harta..
Siapakah seseorang yang begitu mulia memaafkan mereka yang telah membuat lapar dan dahaga sampai harus mengigit sol sepatu karena boikot yang mereka lakukan padanya..


Apa jadinya jika Rasulullah adalah seorang yang keras hatinya..
Barangkali tak pernah kita dengar kisah tentang Yahudi tua yang akhirnya masuk kedalam Islam karena kelembutan hati Rasulullah..
Bagaimana tidak, seorang Rasul mulia yang setiap hari sambil menyuapi dicaci maki oleh seorang Yahudi tua yang berteriak “Muhammad gila..” berulang-ulang..
Padahal yang menyuapinya adalah Muhammad yang ia diteriaki itu..
Tak pernah beliau lewatkan hari-hari untuk melembutkan makanan agar Yahudi tua tersebut mudah menelan makanannya.. Tanpa tahu siapa yg menyuapinya selama ini.. Sampai sang Rasul mulia meninggal dunia..


Apa jadinya jika Rasulullah mengajarkan tentang meluapkan kemarahan..
Barangkali tak pernah kita dengar kisah dikala Abu bakar dicaci seseorang
Bagaimana tidak, hingga 3 kali Abu Bakar dicaci dan Abu Bakar memilih diam untuk bersabar,
dan.. kala keempat kalinya, Abu bakar membela dirinya..
Rasulullah bangkit dan malah mengingatkan Abu bakar untuk tidak membalas cacian tersebut
dengan penuh tanya bertanyalah Abu bakar pada Rasulullah..
“Ya Rasulullah bukankah aku telah bersabar sebanyak 3 kali.. Salahkah bila sekarang aku membela diri?”
Dan Sang Rasul Mulia menjawab “Ketika tadi engkau diam dan bersabar, sesungguhnya aku melihat para malaikat mendekatimu dan berdo’a untuk mu.. Dan ketika tadi engkau bangkit dan membalas, malaikat tersebut menjauh dan kulihat syaitan bersorak sembari mendekati dirimu…”

Apa jadinya jika kita tak pandai merenungi kisah perjalanan Rasulullah..
Barangkali kita akan larut dalam “kelemahan” diri ini..
(aisyahkecil.wordpress.com)

1 komentar:

  1. ya Allah, aku nangis baca ini...

    pertama karena aku malu berkaca sama diri aku sendiri yg jauh dari teladan Baginda Rasul

    kedua, krn betapa propaganda kaum non-muslim telah memutarbalikkan fakta bahwa sesungguhnya Islam adalah agama mulia yg penuh dg kelembutan... mungkin sebagian jg salah kita sndiri sbg muslimin yg tdk mencerminkan ajaran Islam yg sesungguhnya..

    BalasHapus

Suka atau Tidak Suka, Kasih Komentar yaaa...