Rabu, 23 September 2009

MAKNA HALAL BIL HALAL

Halal Bil Halal artinya Halal dengan Halal...
Menurut ahli bahasa Arab, sungguhpun "Halal Bil Halal" adalah dari kalimah Arab, tetapi susunannya bukanlah susunan bahasa Arab. Perkataan itu pertama kali digunakan oleh orang2 Islam di beberapa daerah di negeri ini, yg mereka katakan pada waktu bersalaman di Hari Raya. Maksudnya, sama-sama halal menghalalkan, yakni anda halalkan apa-apa yang sudah termakan oleh saya, dan begitu juga saya.. saya halalkan apa-apa yang sudah termakan oleh anda.

Seiring berjalannya waktu, maka dibuatlah acara2 dengan nama "Halal bil Halal", yang bertujuan agar mempunyai makna lebih luas, sehingga dapat melibatkan orang lebih banyak lagi. Dan orang2 yang saling berhalalan dengan cara begitu, akan merasa lapang serta merasa tidak berhutang lagi.

Atau, adapula yang bermaaf-maafan pada Hari Raya, padahal mereka sudah bersetru jauh sebelum Hari Raya tiba, tetapi mereka malah menundanya dan menjadikan momen Hari Raya sebagai ajang bermaaf-maafan. Orang macam begini adalah tipikal manusia sombong... karena mereka merasa telah diberi pengetahuan, bahwa umurnya masih ada dan akan sampai saat Hari Raya tiba, sehingga merasa tidak perlu meminta ma'af atau mema'afkan dengan segera setelah melakukan kesalahan.

Didalam cara2 begitu, memang ada baiknya, tetapi ada bahayanya pula, yaitu disangka oleh orang2 yang bodoh sebagai suatu cara agama, padahal bukan.

Nabi kita tidak pernah mengerjakan demikian, dan juga sahabat2 beliau. Bahkan Tabii'in dan Imam2 yang empat pun tidak pernah mengerjakan.

Orang yang memberi ampun kepada saudaranya memang baik, tetapi orang yang menghalalkan sesuatu dengan cara2 seperti itu, perlu fikir dahulu.

Bila pun mau dan dipandang baik, karena memang silaturakhmi itu adalah suatu hal yang sangat dianjurkan didalam Islam, maka alangkah lebih elok dan lebih mengena seandainya nama acara tersebut diganti saja dengan bahasa setempat, yang mempunyai makna kira2 seperti, "Silaturakhmi Keluarga Besar Bapak Anu..." atau "Ajang Silaturakhmi Karyawan PT.Anu...", dan lain sebagainya.

Intinya, jangan sok memakai bahasa Arab, tetapi salah.. apalagi menganggap tradisi ini berasal dari agama, sehingga timbul anggapan bahwa, dengan mengadakan acara2 seperti ini, segala kesalahan antar sesama.. pupus sudah.

Mari kita biasakan diri untuk tidak memandang, bahwa hal2 yg berbau Arab sudah pasti baiknya. Tidak sahabatku..!. Jangan sampai di suatu hari nanti.. ada orang2 yg memakan kornet berbahan daging babi, tetapi karena kemasannya ditulis dengan huruf dan bahasa Arab, lantas mereka merasa aman dan mengkonsumsinya tanpa beban. Atau memang hal2 seperti itu sudah dan sedang terjadi ..?. Wallahu
(dari sebuah sumber)

mysignature

7 komentar:

  1. ohhh ternyata halal bihalal itu kata reka'an orang melayu toh, bukannya orang asli Arab? walah, jadi malu. gue gak gunain kata2 itu lg deh, bukan karena semata2 itu bukan dari arab, tapi esensinya juga memang kurang pas.

    thx buat infonya. selamat idul fitri buat jeng Angin sekeluarga ya :)

    BalasHapus
  2. baru tau tuh artinya halal bihalal..btw, met lebaran..mohon maaf lahir n bathin

    BalasHapus
  3. Btw, minal 'aidin wal faizin juga suka disalahartikan sebagai mohon maaf lahir dan bathin tuhh...padahal artinya dari orang2 yang kembali dan orang2 yang menang.

    BalasHapus
  4. @de asmara:betul3 jeng.di Arab sendiri enggak ada tradisi itu.hari raya ideul fitri sepiii.kayak suasana hbs sholat jumat aja.tapi kalau iedul adha,rameeee sekali.hampir semua rumah ramai dg tamu.anak2 pada "berkeliaran" dg baju yg cantik2.semua bergembira ria di iedul adha

    BalasHapus
  5. @Bintang:spt yg saya sebutkain,daku jg dapat artikel ini dari sebuah sumber.moga2 bermanfaat tuk semuanya.mohon maaf lahir dan batin juga buat Bintang n family

    BalasHapus
  6. @UmmuAbdurrahman:bisa jadi mrk mengartikan begitu.padahal artinya tepat spt yg mbak Dian bilang,semoga kita termasuk orang-orang yang menang di dunia dan akhirat.Tapi,saya sndiri jarang ngucapin itu ke orang lain.Kepanjangan euuuy.ihihii.tapi mungkin buat orang yg tau artinya.sekedar menggabungkan dua kalimat yang rima-nya pas:minal 'aidin wal faizin,mohon maaf lahir dan bathin

    BalasHapus
  7. Mari kita berpikir positif aja bagaimana kita bersama menjaga persatuan dan kondusifnya umat, apakah yang kita sebut itu Ibadah Ma'doh atau Ghairu Ma'doh, jangan mempersulit pikiran kita untuk menyalahkan sesuatu yang dilakukan orang, contoh Tugu lempar Jumrah, sekarang itu sudah tidak ada Tugu yang Asli dan zaman rasulullah tidak dilakukan 24 jam penuh, namun sekarang Tugunya sudah berubah 16 m dan lempar Jumrah dapat dilakukan 24 jam, jadi apakah itu juga ga boleh, contoh yang lain Ijtihad, kalau kita Ijtihad, apabila Ijtihad kita salah maka kita dapat Pahala satu, kalau benar yang lebih banyak pahalanya, gmana...

    BalasHapus

Suka atau Tidak Suka, Kasih Komentar yaaa...