Sabtu, 28 Maret 2009

Jadi Kenyataan

Assalamualaikum Fiends....
Shubuh-shubuh daku udah dibuat lemesss, ketakutan dan trauma. Bayang-bayang mimpi yang dahulu sempat sangat nyata, ternyata benar-benar kenyataan. Nyatanya, dalam kehidupan nyata ini kejadian itu jadi kenyataan. Husyyy..dilarang membuat orang bingung!
Ingat kisah mimpi saya yang diceritakan dalam judul "Mimpi Yang Sempurna"? Di dalam mimpi itu, ada seorang laki-laki tinggi besar yang tiba-tiba masuk ke kamar. Kepalanya ditutupi kain hitam berbentuk persegi. Ada lubang yang sengaja dipasin pada kedua matanya. Begitu juga pada mulut dan hidung. Jubah lengan pendek berwarna abu-abu semakin menegaskan kulitnya yang hitam. Dia mendekat ke ranjang dimana saya berbaring. Tangan kekarnya menyingkap selimut dengan kasar sehingga saya terbangun. Betul-betul bangun, Friends.... Dengan hebohnya saya berteriak. Namun kalah oleh alunan shubuh Bumi yang membahana membelah dingin. Lelaki kurang ajar itu melarikan diri. Kukejar dia sambil tangan terkepal. Ingin rasanya saya tinju, tendang seperti pendekar yang diganggu penjahat. Namun apa daya, kejaranku terhalang oleh pintu luar yang biasanya Bumi gembok dari luar jika hendak azan. Nafasku terengah-engah bercampur dengan derai air mata. Gimana enggak panik, takut and marah!.
Shubuh tadi, Friends....
Saya mengalami hal yang sama seperti peristiwa dalam mimpi beberapa bulan yang lalu. Ajaibnya, ciri-ciri orangnya betul-betul sama dengan apa yang pernah saya mimpikan.
Beruntung, saat itu saya dalam posisi sadar. Sewaktu Bumi sedang azan, lelaki kurang ajar itu datang ketika saya sedang mengambil air wudlu. Saya mendengar seperti ada bunyi pintu yang disentak. Saya pikir, bukankah sudah Bumi menutupnya, kok kayaknya bunyi pintu yang terbuka lalu dihempas oleh angin. Memang setelah kami kembali dari Indonesia, gemboknya sengaja kami rusak karena anak kuncinya hilang. Praktis, selama ini pintu itu hanya "diamankan" oleh seutas tali yang disangkutkan satu sama lain agak tidak terbuka.
Jadi sistem pengamanan rumah kami hanya mengandalkan pintu tengah yang menuju ruang tamu dan ruang-ruang lainnya.
Posisi kamar mandi yang berhadapan dengan ruang tamu memungkinkan saya dengan jelas bisa mendengar apa-apa yang terjadi di luar sana. Termasuk bunyi pintu yang tersentak tadi.
Maksud hati ingin menge-cek pintu luar, ternyata dihadapan saya sudah ada laki-laki yang sama persis dalam mimpi. Tanpa pikir panjang, saya berteriak sekencang-kencangnya. Karena hanya itulah pertahanan pertama yang bisa dan paling mudah saya lakukan. Rupanya Bumi mendengar teriakan itu. Refleks Bumi menghentikan azannya, lalu berlari keluar menuju istrinya tercinta ini. Saya bilang kalau ada lelaki yang masuk kerumah dan dia berlari ke arah sana. Langsung Bumi kejar, barangkali masih ada jejaknya. Sementara saya menggelosor bersandar pada pintu yang kali ini saya kunci dari dalam. Saya menangis karena cemas dan bersyukur karena tidak terjadi apa-apa pada diri saya. Kupeluk Bumi erat-erat ketika beliau telah kembali. Rasanya, ketakutan dalam hati saya perlahan-lahan mencair ketika tangannya mengelus rambut ini. Beliau berusaha menenangkan kepanikan ini. Alhamdulillah....untung ada engkau, Buminya@ngin...
Itulah nightmare yang menjelma menjadi kenyataan. Memori yang dulu pernah ada semakin tebal dan nyata karena ditumpuk-tumpuk dengan peristiwa ini. Bumi berjanji akan memperketat keamanan rumah ini. Berjanji akan secepatnya memperbaiki kunci pintu luar, sehingga burung pipit yang lemah ini akan aman dikandang mungilnya.
Terima kasih Bumi.... Semoga Allah selalu menghadirkan engkau sebagai wakil-Nya dalam melindungi mahluk yang lemah ini.
Wassalam

NB:hati-hati, kejahatan datang bilamana ada peluang. Waspadddaaaaaa!

1 komentar:

  1. ihh, serem banget? hati2 yah & banyak dzikir. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dari niat & tindakan jahat makhluk2Nya...

    BalasHapus

Suka atau Tidak Suka, Kasih Komentar yaaa...