Minggu, 15 Maret 2009

Assalamualaikum
Horeeeyyy...! Kuenya udah dipotong. Lingkaran cake coklat, dihiasi dengan bunga biru di atasnya. Kelihatannya sih engga nyambung warnanya. Tapi, backgroundnya yang betul-betul coklat gelap membuat si biru tidak jelek koq. Manis and elegan. Untungnya kami berdua suka biru. Jadi tetap aja cantik di mata kami berdua.
Cake-nya bukan hasil karya saya. Boro-boro buat cake decor. Bolu kukus yang mekar aja gagal. Padahal kata orang cara membuatnya terhitung gampang lho. Buat saya sendiri memasak bukannya sesuatu yang dibenci, tapi bukan hobby aja. Andaikan diminta untuk memilih antara tidur dengan memasak, tentu saya lebih suka shopping. Ha ha ha. Andai disuruh memilih between mencuci atau memasak, saya lebih mencintai pekerjaan mencuci. Yah...tiap orang ada interest-nya masing-masing.
Friends.....ternyata @ngin dan Bumi sudah sekian tahun bersama-sama. LIMA TAHUN booo....! Kayaknya baru lima bulaaaan ajahhh. Belum adanya anak membuat kami serasa bulan madu terus. Kemana-mana rentetan berdua aja. Ke pasar, ke gurun. Ke bank, ke mall. Silaturahim ke tempat kawan dll, berduaaa terus. Kata kawan-kawan:"asyik ya, berdua terus. Lha kami udah ada buntut enggak bisa bulan madu lagi". Kami tersenyum saja.
"Titip si upik dong. Aku repot nih. Mau ke pasar sebenarnya malas banget, mana lagi hamil lagi. Enak ya, mau kemana-mana ayo aja. Enggak ada yang repotin"
Ya...kami tersenyum saja.
Pada prinsipnya sih kami berusaha untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada. Namun, terkadang kita mempunyai gambaran ideal tentang kehidupan kita. Pinginnya begini dan begitu. Punya ini dan itu. Dua tahun lagi harus selesai program yang ini. Tahun depan pingin mulai program yang itu...Pfiuuuufhhh. Idealnya sih memang begono, sesuai dengan apa yang kita mau, khan...?
Seperti halnya keinginan kita, pingin secepatnya punya anak. Namun setelah usaha ini dan itu (yang penting halal), berdoa tak pernah putus asa. Tapi ternyata menurut Allah, kehadiran buah hati kami tertunda karena itu yang terbaik. Kami sebagai hamba yang tidak tahu secuilpun akan keghaiban ilmu Allah itu hanya beprasangka baik aja. Pastinya Allah telah mempersiapkan kebaikan yang lain dibalik tertundanya kehadiran buah cinta kami.
Sudah lima tahun....cinta ini bersatu.
Sudah lima tahun....kami menyantap hidangan gado-gado "made by" dua kepala yang sama-sama berambut hitam, namun isi otaknya tidak sama. Kadang terlalu asin, kadang terlalu manis. Kadang masam, kadang pahit. Kadang juga hambar, malah bisa juga terlalu pedas. Alhamdulillah.... rasa sedap dan mantapnya lebih sering kerasa. Sehingga rasa yang "nggak genah" alias enggak jelas itu jadi hilang alias enggak terasa. Lagi-lagi, rasa syukurlah kuncinya.
Lima tahun...apalagi yang lebih kokoh untuk mengikat jiwa kami selain taqwa kepada Allah....Tullll nggak?
Sepotong cake coklat sudah dihabiskan. Dua lidah merasakan hal yang berbeda. Menurut @ngin, cake-nya syedaaap. Menurut Bumi, hanya sedap aja (tanpa ditambah dengan huruf "y", atau tripple "a"). Aiiihhh....Bumi ngantuk sih, jadi kurang menikmati cake-nya.
Lima tahun... adakah yang sudah menjalani biduk rumah tangga selama lima tahun?
FOR MY HUSBAND

1 komentar:

  1. aku insyaAllah baru mau 2 thn nikah, mbak. Masih batita :P

    Semoga kesabaran mbak Angin dlm berusaha & menanti buah hati mdpt hadiah yg luar biasa indah dari Sang Maha Pemilik... :)

    BalasHapus

Suka atau Tidak Suka, Kasih Komentar yaaa...