Rabu, 08 Juli 2009

To:PINK LOVERs





Saya persembahkan PINK ini buat para penggemarnya.

Merah muda (pink). Mencerminkan sifat kewanitaan, kasih sayang, cinta, romantis, keceriaan, dan keremajaan. Tetapi bisa juga berarti naif, lemah, dan merasa kekurangan. Tapi belum tentu lho. Suami saya pecinta pink. Dulu, buku hariannya berwarna pink. Amplop surat yang beliau kirimkan untuk istrinya ini juga berwarna pink, plus sticker aneka bunga. Suami saya tidak mencerminkan sifat kewanitaan kok. Asli laki-laki.Ha ha ha. Namun beliau memang penyayang, penuh cinta tetapi tidak romantis (menurut saya). Hanya saja beliau mengejawantahkan keromantisan itu dalam bentuk lain. Misalnya menemani saya saat memasak, membelikan es krim atau cake mungil saat saya sakit atau selepas suntik (waktu lagi berobat kemarin). So sweet....
Suami memang sering merasa tidak PD (terutama jika harus menjadi imam masjid). Kalau pergi ke supermarket/jalan-jalan pasti lebih PD jika mengajak saya (makanya saya kemana-mana biasanya selalu ikut). Namun begitu, timbul ke-PD-annya jika mengingat kalau ada yang bisa dibanggakan dari dirinya, yaitu hafal Alquran 30 juz. Allah dan Malaikat saja menyanjung para Hufaaz, kenapa masih mengharap pandangan dari manusia?
Warna pink, terutama pink yang mengandung banyak warna putih atau tint menggambarkan kelembutan, kehalusan, rasa sensitive dan romantis. Tak heran jika anak perempuan begitu menyukai warna ini untuk diterapkan pada kamarnya.
Dalam dunia olahraga,terkadang mengecat locker kamar yang digunakan oleh lawan dengan warna pink terang Sehingga tim lawan secara phsikologis akan kehilangan energi mereka. Sampai-sampai ada seorang ilmuwan yang meneliti kenapa perempuan cenderung menyukai warna pink atau kemerah-merahan.Ilmuwan asal University of Newcastle dalam jurnal Current Biology memaparkan sebab musabab ilmiahnya.Evolusi menyebabkan perempuan menyukai warna kemerahan. Mereka cenderung memilih buah warna merah, wajah kemerahan. Budaya juga memberi andil di dalamnya," ujar Dr Hurlbert. Bisa jadi ini akibat peran kaum perempuan sejak dulu adalah memilih bahan pangan untuk keluarga. Kebiasaan turun temurun untuk mencari buah matang yang identik dengan warna merah, menyebabkan sampai saat ini "anak cucu" Hawa itu meyukai warna merah atau kemerahan.
Sedangkan lelaki cenderung suka warna biru sebab memang tugas mereka sejak lama adalah mencari sumber air bagi keluarga atau sukunya. Warna biru identik dengan sumber air yang baik, bisa dikonsumsi. Mereka juga menganggap bahwa langit biru cerah adalah pertanda cuaca yang bagus untuk berburu.
Jadi, apapun pilihan warna yang kita sukai bisa jadi mencerminkan kepribadian kita. Tetapi tidak juga seluruhnya benar, khan? Tapi yang jelas, warna mempunyai efek psikologis kepada yang memandangnya. Dikisahkan ada sebuah jembatan yang dicat dengan warna merah. Tapi sayangnya jembatan itu menjadi tempat favorit untuk mengakhiri hidup alias bunuh diri. Begitu warna dari jembatan itu diganti, angka bunuh diri menurun.
Saya tadinya kurang menyukai warna pink, malah most of my dresses berwarna biru (putri biru euuuy). Saya wanita tulen, bukan lelaki. Tapi sejak saya bertemu dengan lelaki penyuka pink yang kemudian menjadi suami saya, lambat laun saya sangat menyukai warna tersebut. Hidup PINK...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suka atau Tidak Suka, Kasih Komentar yaaa...