Sabtu, 22 November 2008

Masukkan Ke Keranjang,Gak Yach...?

Assalamualaikum,Friends....
Apa kabar nich? Naely senang kalau Friends pada sehat,lancar seluruh aktifitasnya. Semoga juga gak kurang suatu apapun ya. Maksudnya,kebutuhan pokoknya terpenuhi semua. Pinginnya sih semua keperluan tercukupi ya? Gak mesti berlimpah ruah harta kita.Y ang penting cukup aza dech. Cukup rumahnya tuk diwariskan ke anak-anak kelak. Cukup mobilnya buat dibagiin satu-satu ke semua anak. Cukup investasinya buat bekal hidup mereka. He he he. Siapa yang nolak, ya gak?
But, begitulah manusia yang kebanyakan kurang bersyukur dengan apa yang ada. Termasuk saya sendiri lho.... Sudah punya banyak baju, masih dirasa kurang. Hampir semua warna baju sudah saya miliki. Mejikuhibiniu deh. Wewww, bahasa apa itu Naely? Yach, kalau dijajarin baju-bajuku kayak konfigurasi pelangi deh.
Herannya, segitu masih aja kurang (saya enggak heran, suami yang heran). Kemarin lihat di internet beragam sekali jilbab yang ditawarkan secara online. Baik dari segi model, bahan dan warnanya. Kalau zaman saya dulu khan cuman punya jilbab kotak atawa yang berbahan kaos. Kalau sekarang macam-macam. Ada jilbab Teh Ninih,j ilbab Kartina, Rabbani, Maiara, El-Zoya, Taaj.Buanyaaak dech. Pssst, bagi yang merasa produknya saya sebut disni jangan marah ya kalau dipromosiin. He he he. Pokoknya membuat diriku jadi pingiiin dech. Pingin langsung dimasukkin ke keranjang orderan. Pingin paketnya cepat-cepat sampai ke rumah dan langsung dipakai dech.
Tapi hitung punya hitung,ternyata kebutuhan saya bukan sekedar itu saja. Masih banyak yang harus diprioritaskan. Mungkin Friends ada yang rajin bikin skala prioritas harian ya? Mana pekerjaan yang harus dilakukan dulu. Siapa kawan yang harus dikunjungi. Kapan saatnya berbelanja dan apa saja yang harus dibeli. Kalau Friends membuat list kayak gitu... Wahhh, saya salut banget nih. Biasanya orang yang seperti itu adalah ciri-ciri orang yang berhasil. Insya Allah.
Back to keranjang... Akhirnya saya memutuskan tuk tidak memasukkan belanjaan itu. Tiba-tiba saya jadi ingat kalau ternyata masih ada barang yang macam itu. Buat apa membeli barang yang sama, iya khan? Dan akhirnya, suami tersenyum melihat aksi saya. Gimana enggak, itu berarti beberapa lembar uang aman, alias tak jadi keluar dari dompetnya. He he he...
Udahan ya ngomongin keranjangnya... Jadi ingat ada program lain after Isya. See u next...
Wassalam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suka atau Tidak Suka, Kasih Komentar yaaa...