Kamis, 17 Maret 2011

LELAKI YANG MENUNJUK SYURGA

16 Maret 2011
(Our 7th Anniversary)
---Yaa Allahu Rabbi
Jika suami ku ini adalah pilihanMu di Arash
Berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya
Jika suami ku ini adalah suami yg akan membimbing tanganku dititianMu
Berikanlah aku sifat kasih dan ridha atas segala perbuatannya
Jika suami ku ini adalah bidadara untuk ku di JannahMu
Limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan ta’wadu akan segala perintahnya
Jika suami ku ini adalah yang terbaik untukku di duniamu
Peliharalah tingkah lakuku serta kata-kataku dari menyakitkan perasaannya
Jika suami ku ini jodoh yang dirahmati olehmu
Berilah aku kesabaran untuk menghadapi segala rupa dan ragamnya---

Lebih dari pukul satu dini hari kedua mataku yang sembab tak dapat juga terpejam. Jika terpejampun, yang tampil adalah layar yang penuh warna. Ada hitam mewakili kelamnya perasaan dan jiwa yang penuh dosa. Ada putih yang mewakili taubat dan kesadaran jiwa. Kutemukan warna merah yang membuatku semangat berbakti buat keluarga dan semua. Binar-binar kuning dan orange yang mampu membawaku kepada sensasional dan kreatifitas yang seakan tiada matinya. Semua itu karena kehadiran dirimu, sayangku…

Di dunia yang penuh kehijauan ini membuatku seperti tidur di tilam belusdru beralaskan sutra halus. Birunya cinta dan rindumu tak mampu membuatku berpaling ke rumah sebelah yang mungkin orang lain menganggap lebih indah….
Badan ini berbolak-balik ke kanan dan ke kiri. Memandangi wajah lelahmu setelah seharian bekerja, ada rasa haru yang dalam. Kadang aku menganggap curhatmu itu sebagai tanda cengeng. Tentu saja aku salah menganggap remeh curhatmu. Air mata tak dapat kubendung saat kubayangkan seperti apa kerasnya dunia di luar rumah cinta kita. Panas terik matahari yang mendekati musim panas tidak bisa dianggap sejuk lagi seperti musim dingin. Lalu lalang kendaraan yang tak karuan seperti batu bata yang ambruk. Belum lagi bunyi klakson dari berbagai penjuru yang pastinya menambah stress di jalanan. Memang berat sekali perjuangannya demi menjemput rizki. Pantas engkau berkeluh kesah. Sudah sepantasnya engkau berbagi demi mengurangi beban itu.

Aku memang bukan wanita sempurna. Dan engkau juga bukan lelaki sempurna. Tapi kita tetap berusaha untuk menciptakan keluarga yang sempurna. Sangat jauh jaraknya dengan peri kehidupan Rasulullah dan para sahabat beliau. Panutan sungguh fantastis kesempurnaannya. Bohong jika sebuah keluarga tidak pernah ada pertengkaran. Dusta jika dalam sebuah keluarga tidak pernah terjadi silang pendapat. Tak betul jika suami istri yang diikat oleh jalinan suci memiliki isi kepala yang sama sepanjang kebersamaannya. Dan itu sering terjadi diantara kita. Aku yang egois, ditandingi oleh sifat engkau yang mengalah. Terkadang sebaliknya, suatu saat aku yang harus mengalah. Aku yang tergesa-gesa, engkau mencontohkan ketelitian. Dan itupun kadang yang terjadi sebaliknya… Kita memang bukan manusia-manusia yang sempurna.. Namun kita berusaha untuk menciptakan suasana keluarga yang sempurna.

Seperti rumah laba-laba yang kuat, engkau membuatkanku rumah jiwa yang seperti itu. Membuat aku yang labil menjadi lebih stabil. Mendidik aku yang mudah merajuk menjadi wanita yang sedikit dewasa. Dan engkau menunjukkanku jalan kepada syurga. Hanya satu yang engkau pinta dariku yaitu ketaatan selama tidak berada dalam kemaksiatan. Taat kepadamu berarti taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Cinta kepadamu berarti cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Berbakti melayanimu berarti “berbakti” kepada Allah juga. ..
"Apabila seorang isteri telah mendirikan sholat lima waktu dan berpuasa bulan Ramadhan dan memelihara kehormatannya dan mentaati suaminya, maka diucapkan kepadanya: Masuklah Surga dari pintu surga mana saja yang kamu kehendaki."(Riwayat Ahmad dan Thabrani).